Membangun karakter guru besar Universitas Lambung Mangkurat sebagai pilar utama dalam pengembangan akademik merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Posisi seorang guru besar dianggap sebagai tonggak utama dalam proses pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Menurut Prof. Dr. John Dewey, seorang tokoh pendidikan terkemuka, “Seorang guru besar memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk karakter mahasiswa dan mengarahkan mereka menuju kesuksesan akademik.” Oleh karena itu, para guru besar di Universitas Lambung Mangkurat perlu memiliki karakter yang kuat dan teladan bagi mahasiswa dan lingkungan akademik.
Seiring dengan perkembangan zaman, peran seorang guru besar tidak hanya sebatas memberikan kuliah dan membimbing penelitian, tetapi juga harus mampu menjadi pemimpin yang mampu menginspirasi dan memotivasi mahasiswa serta rekan sejawatnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Prof. Dr. Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang menyatakan bahwa “Seorang guru besar harus menjadi contoh yang baik dalam segala aspek kehidupan, baik dalam akademik maupun dalam berperilaku.”
Dalam konteks Universitas Lambung Mangkurat, para guru besar diharapkan mampu membangun karakter yang berkualitas dan menjadi teladan bagi seluruh civitas academica. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, “Karakter seorang guru besar akan mempengaruhi perkembangan akademik universitas secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi setiap guru besar untuk terus meningkatkan kualitas karakter dan kompetensinya.”
Dengan membangun karakter guru besar sebagai pilar utama dalam pengembangan akademik, diharapkan Universitas Lambung Mangkurat dapat terus berkembang dan menjadi pusat pendidikan unggulan yang mampu menghasilkan lulusan berkualitas dan berintegritas. Sebagai bagian dari komunitas akademik, para guru besar memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berbudaya.